
Setelah rusak cukup lama, akhirnya salah satu infrastruktur penting penunjang amenitas pariwisata Pulau Senoa yaitu pelabuhan laut akhirnya telah selesai dikerjakan. Proyek Kementerian Kelautan dan Perikanan yang didedikasikan untuk pariwisata ini menjadi hadiah istimewa bagi Natuna khususnya destinasi unggulan Natuna yakni Pulau Senoa.Bagaimana tidak, beberapa tahun terakhir pelabuhaan/pelantar yang dibuat telah rusak berat bahkan patah di bagian depan hingga ketengahnya. Hal tersebut tentu saja menyulitkan bagi wisatawan yang akan berkunjung. Mereka harus naik ke pulau dengan berlabuh di bebatuan di sisi barat pulau tersebut, dengan merangkak dan dibantu pengunjung lainnya barulah penngunjung dapat memasuki kawasan wisata alam yang terbilang komplit ini.
Pelabuhan baru yang dibangun sejak pertengah tahun 2015 lalu ini merupakan pelabuhan terapung yang dimaksudkan agar dapat menyesuaikan dengan kontur ketinggian air laut yang pasang surut. Pelabuhan sepanjang sekitar 40 meter dengan lebar sekitar 4 meter ini senantiasa bergerakditempatnya mengikuti alun gelombang laut namun tidak kemana-mana karena sudah terikat dengan patok besi di sisi-sisinya.
Dengan adanya pelabuhan terapung baru ini diharapkan kunjungan ke destinasi yang merupakan pulau terluar yang berada di wilayah Desa Sepempang Kecamatan Bunguran Timur. Pulau ini dapat menjadi destinasi favorit pengunjung lokal maupun luar daerah bahkan mancanegara untuk lebih sering berkunjung ke sini.
Pulau Senoa memiliki daya tarik wisata yang dapat dikembangkan sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Atraksi wisata yang dimiliki pun bervariasi karena kondisi alam yang beragam. Pulau Senoa yang luasnya sekitar 2,4 km2 dan tidak berpenduduk.. Berdasarkan karakteristik geomorfologi wilayahnya, diketahui bahwa kondisi permukaan tanah di Pulau Senoa terdiri dari tanah berbukit yang bertebing batu dengan berbagai ukuran ketinggian hingga lima puluh meter dengan pepohonan dan semak belukar khas kepulauan pada bagian yang agak tinggi, sedangkan dipesisir banyak terdapat tanaman mangrove dan kebun kelapa. Untuk tanah di sebagian pantai terdapat bebatuan yang memiliki kemiringan datar hingga landai banyak ditemui di sekitar pinggiran pantai. Ketinggian tanah cukup bervariasi berkisar antara 3 sampai 150 meter dari permukaan laut (DPL), dengan tingkat kemiringan (slope) antara 2 sampai 5 meter.
Pada sisi pantai terdiri dari hamparan pasir putih dengan butiran halus yang masih bersih sepanjang lebih kurang satu kilometer dan berkelok-kelok disepanjang pantai barat dan selatan pulau. Terdapat pula patahan terumbu karang berbagai ukuran yang hanyut ke tepi pantai sehingga jenis pasir pantai ini adalah berasal dari terumbu karang yang telah hancur dan menepi di pantai. Lebar pantai yang memadai untuk dapat dijadikan sebagai area rekreasi terutama renang dan berjemur dipinggiran pantai. Pada pesisir pantai pasir putih juga terdapat batuan alam yang eksotis.
Pulau senoa dikelilingi oleh laut dengan air yang terlihat berwarna hijau kebiruan yang jernih, sehingga dasar laut terlihat apalagi untuk kawasan pantainya serta beberapa titik terumbu karang yang ada di dasar laut yang tidak terlalu dalam tersebut. Kekayaan alam bawah laut Senoa diantaranya adalah terumbu karang, habitat penyu hijau, keragaman jenis ikan dan tumbuhan laut lainnya.
Di laut Senoa cukup banyak para penyelam melakukan hobinya dengan menyelam ke dasar laut untuk menyaksikan kehidupan alam bawah laut yang bersembunyi di bawah gelombang untuk melihat keindahan terumbu karang yang berwarna-warni yang di kelilingi oleh jutaan ikan aneka jenis. Keindahan terumbu karang di sekitar Pulau Senoa, yang menjadi sarang ikan-ikan hias. Terumbu Karang di Kabupaten Natuna ini memiliki daya tarik yang sangat tinggi bagi para pencinta lingkungan bawah laut, sehingga perlu dilestarikan sehingga dapat ini dapat dijadikan obyek wisata potensial. Di pesisir Pulau ini selain tempat sarang burung wallet juga tempat habitat penyu hijau (hawke). Penyu tersebut pada waktu tertentu akan naik ke pantai untuk bertelur dan kemudia kembali ke air sebagai habitat aslinya.
Dari pinggiran barat pulau senoa juga dapat menikmati panorama lautan biru, hijaunya pulau bunguran dan atraksi yang sangat indah yaitu menjulangnya Gunung Ranai. Di Pulau Senoa juga terdapat atraksi wisata Goa Sarang Walet. Goa ini terletak di bagian belakang (arah timur) pulau senoa. Di dalam goa tersebut ditemukan banyak sarang burung wallet tempat burung wallet tersebut hidup, tinggal dan berkembang biak.
Wisatawan yang berkunjung biasanya melakukan aktifitas seperti memancing dipinggiran pantai, atau menggunakan Pompong atau kolek dan jongkong. Disamping itu juga ada yang menyelam dan snorkeling dengan membawa peralatan menyelam yang dibawa sendiri oleh wisatawan tersebut. Aktifitas wisata yang paling sering dilakukan dan menjadi tujuan utama wisatawan adalah berenang dan berekreasi dengan menggelar makan bersama dengan menu ikan bakar hasil pancingan mereka dan kebanyakan diolah dengan cara di bakar atau dipanggang bahkan diasap diatas tungku sederhana yang dibuat sendiri untuk dimakan bersama-sama di pinggiran pantai. Aktifitas lainnya adalah menelusuri sepanjang pantai, menaiki batu-batuan yang terhampar disepanjang pantai serta bermain-main dengan memanfaatkan media pasir.
Begitu banyaknya aktivitas yang dapat dilakukan oleh pengunjung di pulau Senoa membuat kehadiran pelabuhan terapung menjadi fasilitas dan infrastruktur yang sangat berarti bagi wisatawan maupun pengembangan destinasi wisata di Kabupaten Natuna. ***