Serasan merupakan kecamatan yang berada di kawasan Kabupaten Natuna. Menganyam tikar sudah menjadi kebiasaan turun temurun bagi para masyarakat serasan. Dalam melestarikan kerajinan menganyam, selain mengajarkan cara menganyam kepada generasi penerus bagaimana cara menganyam, kegiatan menganyam ini juga menjadi muatan lokal yang diajarkan kepada peserta didik di sekolah. Bahan yang digunakan untuk menganyam tikar pandan adalah pandan duri (Pandanus tectorius) dan pandan jenis lainnya. Hal ini karena tanaman pandan banyak ditemukan di daerah serasan, sehingga masyarakat serasan memanfaatkan pandan tersebut sebagai bahan utama dalam menganyam tikar. Proses dari persiapan hingga menghasilkan produk tikar cukup memakan waktu karena hampir seluruh proses yang digunakan masihlah tradisional. Belum lagi jika tikar yang dihasilkan adalah tikar yang berukuran besar, berwarna-warni, dan bermotif.
Sebelum memulai kegiatan menganyam, masyarakat akan mengambil pandan terlebih dahulu dan mengumpulkannya. kemudian membuang duri-duri yang ada pada pandan dengan menggunakan benang nilon atau senar pancing. Dilanjutkan dengan memotong pandan dengan alat potong sehingga mendapatkan ukuran pandan yang sama lebarnya, lalu dijemur hingga kering. Waktu pengeringan ini tergantung dengan keadaan cuaca karena memanfaatkan panas matahari. Dalam cuaca cerah dibutuhkan waktu sekitar 2-3 hari.
Proses selanjutnya yaitu maut atau langkah meluruskan dan menghaluskan pandan kering dengan menggunakan sebilah bambu yang panjangnya sekitar setelapak tangan. Penganyam telah bisa menganyam tikar dengan warna yang alami setelah proses maut.
Untuk tikar yang berwarna, maka langkah yang harus dilakukan selanjutnya adalah proses pewarnaan. Pewarnaan pandan yaitu dengan cara merebus pandan dengan air yang telah diberi pewarna. Pewarna yang digunakan ada yang alami ada juga pewarna buatan. Pewarna alami yang digunakan penganyam tikar adalah kunyit untuk menghasilkan warna kuning, pandan untuk menghasilkan warna hijau, dan tinta cumi atau sotong untuk warna hitam. Untuk menghasilkan warna lain, penganyam juga melakukan pencampuran warna dengan memanfaatkan ketiga warna tersebut sebagai dasarnya. Proses pewarnaan ini membutuhkan waktu sekitar 30-60 menit. Setelah pewarnaan selesai, pandan-pandan tersebut dijemur kembali hingga kering, baru kemudian dilakukan penganyaman.
Tikar pandan ini bisa anda jadikan oleh-oleh. Untuk mendapatkan tikar pandan, anda tidak perlu jauh-jauh pergi ke Serasan. Tikar pandan Serasan ini telah didistribusikan ke beberapa lokasi di Natuna dan hingga ke Tanjung pinang. Untuk harganya pun bermacam, hal ini karena terdapat perbedaan ukuran, motif, dan warna.
(ITN)
Serasan Pandanus Woven Mat – Natuna Craft Product
Serasan is a sub-district in the Natuna Regency. Weaving mats have become a hereditary custom for the Serasan people. To preserve the weaving tradition, not only does the older generation teach youth the art of weaving, but also weaving becomes a school local content curriculum for students. The materials used to weave Pandanus mats are Pandanus tectorius and other types of pandanus. The Serasan people use pandanus as the main material for weaving the mats because there are many pandanus plants in the Serasan. The preparation to produce the mats is quite time-consuming because almost all processes are still traditional. Not to mention the time needed to produce a large, colourful, and patterned mat.
Before the weaver starts to weave, they will collect pandanus leaves first. Next, they remove the thorns on the pandanus by using a nylon thread or fishing line. Followed by cutting the pandanus with a cutting tool to get the same width, then sun drying these. Sun drying time depends on the weather because it uses solar heat. When the weather is sunny, it will take around 2–3 days.
Next is maut or straightening and smoothing the dried pandanus using a piece of palm-length bamboo. The weaver can carry out the mat-weaving process for natural mat colour after maut.
Then, for coloured mats, the next step is the dyeing process. The dyeing process involves boiling dried pandanus with dyed water. The dyes used are natural and artificial colours. The natural dyes used were turmeric for a yellow colour, pandanus for a green colour, and squid or cuttlefish ink for a black colour. The weavers also mix these three colours to produce other colours. This dyeing process takes about 30 to 60 minutes. When the process is complete, the pandanus is sun-dried again, and the sun-dried pandanus is plaited.
You can bring a pandanus mat as a souvenir. You don’t have to go far to Serasan to buy it. These Serasan pandanus mats have been distributed to several locations in Natuna and Tanjung Pinang. The price also varies for different sizes, motives, and colours.


Tinggalkan Balasan